Suatu
proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
kegiatan belajar mengajar, penilaian dan evaluasi. Pembelajaran matematika
mempunyai peranan penting bagi peserta didik yaitu sebagai bekal pengetahuan
dan untuk pembentukan hidup dalam bermasyarakat dan untuk kemajuan negara. Matematika
mempunyai karakteristik yaitu konsep atau materi bersifat abstrak yang
mempunyai pola pikir dedukatif. Dalam pembelajaran matematika diperlukan adanya
penilaian untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan setelah
pembelajaran dilaksanakan dan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tujuan
yang diharapkan..
Setiap
proses yang dilalui manusia memerlukan tolak ukur sebagai bahan perbaikan diri
menuju ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat berupa ujian yang harus dijalani
ataupun lainnya dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan. Sebagaimana Allah SWT menguji Nabi Ibrahim AS melalui perintah
untuk menyembelih anaknya, Ismail yang sangat dicintainya. Al-Qur’an secara
rinci menjelaskan hal ini dalam surat Ash-Shaffat/37:103-107 yang berbunyi:
فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ
سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِينَ. فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ
لِلْجَبِينِ. وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَاإِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاَءُ
الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ.
Artinya: “Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi
itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.Dan Kami
tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”(Q.S. Ash-Shaffat/37:103-107)
Dari ayat tersebut
dapat dihubungkan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran diperlukan
suatu penilaian baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Penilaian ini dapat
berfungsi sebagai salahsatu pengkuran
guru untuk mengetahui kondisi siswa dalam belajar agar diharapkan mampu
mengevaluasi siswa sebagai pembelajar agar mendapatkan hasil yang lebih baik
lagi.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut melalui tahapan perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek menitikberatkan
pada fokus proses dan pada produk akhir. Penilaian proyek digunakan untuk
memberikan pemahaman dalam bidang tertentu melalui penyelidikan dan siswa mampu
mengaplikasikan dan menginformasikan subjek yang diteliti secara jelas. Sedangkan penilaian unjuk kerja adalah
suatu kegiatan penilaian yang meminta siswa untuk mendemontrasikan diri dari
kriteria yang diinginkan. Penilaian unjuk kerja menitikberatkan pada fokus
proses, produk dan performance.
Penilaian unjuk kerja juga selalu melibatkan siswa di dalam mengaplikasi
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam praktik kehidupan mereka
sehari-hari.
Penilaian proyek dan unjuk kerja bukan
merupakan akhir dari penilaian itu sendiri, tetapi menjadi bagian terpadu dari
proses pengajaran dan membantu untuk mengarahkan pada pengajaran selanjutnya. Pada
proses pembelajaran , penilaian proyek dan penilaian unjuk kerja diperlukan
karena dapat mengaitkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan tentang alam sekitar dalam
mengembangkan pengetahuan, menerapkan berbagai konsep matematika dan
menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan.
Dari penjelasan tersebut terdapat
perbedaan fokus antara penilaian proyek dan penilaian unjuk kerja untuk
mendapatkan hasil belajar siswa. Namun, dengan menggunakan penilaian proyek dan penilaian
unjuk kerja diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses dalam
diri siswa sehingga dapat menumbuhkan keterampilan dasar dengan lebih menghayati hal-hal yang dipelajarinya dalam percobaan dan praktek
langsung melalui benda nyata, penugasan dan kegiatan lainnya sebagai refleksi
belajar agar pembelajaran lebih bermakna dan menarik.
By: Kurnia_Research at SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon